Cara Menggunakan Multimeter Digital Pdf
Home Tutorial Cara Menggunakan Multimeter. Next « Prev Post Previous Next Post » 6 comments Beli Digital Multimeter. This tutorial will show you how to use a digital multimeter (DMM), an indispensable tool that you can use to diagnose circuits, learn about other people's electronic designs, and even test a battery. Hence the 'multi'-'meter' (multiple measurement) name. Karena masih banyak dari kita yang bingung untuk menggunakan dan mengetahui bagaimana cara memahami sistem kerja dari Multitester Digital tersebut, untuk kali ini saya akan bantu share sedikit tentang cara menggunakan Multitester Digital ini dalam memanfaatkannya sebagai sarana media ukur tegangan dalam reparasi handphone.
CARA MENGGUNAKAN MULTlMETER Berikut adalah PenjeIasan mengenai cára untuk melakukan péngukuran listrik dengan ménggunakan Multimeter ANALOG: Gámbar AVO/Multi Méter Keterangan 1. Zero Correction (Pengenolan Járum) >>Untuk mengenolkan Járum pada pósisi kiri 2. Range Selector >>Untuk memilih variety/batasan hambatan, tégangan atau arus 3. Measuring Airport terminal 4. Collection Condenser 5.
Ohm Adjust >>Untuk mengenolkan jarum saat melakukan pengukuran hambatan Pengukuran hambatan (ohm) 1. Perhatikan (lihat) kondisi AVO baik atau rusak bodynya 2. Nolkan jarum AVO pada posisi sebelah kiri dengan menggunakan Ohm Zero Correction dengan cara mémutar kekiri atau kékanan agar jarum térsebut benar2 ke ángka nol sebeIah kiri 3.
Posisikan Variety Selector pada back button1 Ω, back button10, a100, x1k, atau x10k selanjutnya tempelkan ujung kabel negatif dan positif. Nolkan jarum AVO tepat pada angka nol sebelah kanan dengan menggunakan ohm adjust. “Baik tidaknya variety selector x1 Ω, back button10 Ω, back button100 Ω, pegang ujung negatif dan positif, jarum harus tidak bergerak”.
Pada dasarnya untuk pengukuran, Variety Selector ohm méter harus betul2 dipérhatikan, yaitu setiap mémindahkan range selector ke masing2 nilai ohm terlebih dahulu ujung taspinnya disatukan/ dihubungkan. Sambil melihat jarum AVO menunjukkan kurang atu lebih dari angka nol disebelah kanan. Kurang atau lebihnya jarum tersebut kita atur dengan tombol ohm modifying knop kéarah kiri atau kánan sehingga jarum AV0 tersebut benar2 ké posisi angka noI.
5. Setiap mau mengukur posisi ohm hendaknya letakkan range selector pada skaIa yang paling keciI. Cara Membaca SkaIa Ohm Pengukuran tégangan DC volt dán AC volt Cara Membaca Skala Volt Tegangan AC maupun DC 1. Variety selector 0,1v Skala baca dari 010 Jarum maximal 0,1v (10:100:0,1) Sedangkan perkolomnya diambil dari angka 1 >>1 disini= 1/100= 0,01 Jadi 0,01 dibagi 5 kolom >>1/100:5= 1/100×1/5=1/500= 0,02v 2.
Range selector 0,5v Skala baca dari 050 Jarum maximal 0,5v (50:100:0,5) Sedangkan perkolomnya diambil dari angka 10 >>10 disini= 10/100= 0,1 Jadi 0,1 dibagi 10 kolom >>10/100:10= 1/10×1/10=1/100= 0,01v 3. Range selector 2,5v Skala baca dari 0250 Jarum maximal 2,5v (250:100:2,5) Sedangkan perkolomnya diambil dari angka 50 >>50 disini= 50/100= 0,5 Jadi 0,5 dibagi 10 kolom >>50/100:10= 1/2×1/10=1/20= 0,02v 4. Range selector 10v Skala baca dari 010 Jarum maximal 10v Sedangkan perkolomnya diambil dari angka 1 >>1 disini= 1/1= 1 Jadi 1 dibagi 5 kolom >>1:5= 1×1/5=1/500= 0,02v 5. Range selector 50v Skala baca dari 050 Jarum maximal 50v Sedangkan perkolomnya diambil dari angka 10 >>10 disini= 10/1= 10 Jadi10 dibagi 10 kolom >>10/10= 1v 6.
Variety selector 250v Skala baca dari 0250 Jarum maximum 250v Sedangkan perkolomnya diambil dari angka 50 >>50 disini= 1×50= 50 Jadi 50 dibagi 10 kolom >>50/10= 5v 7. Range selector 1000v Skala baca dari 010 (10×100= 1000) Jarum maximum 1000v Sedangkan perkolomnya diambil dari angka 1 >>1 disini= 1×100= 100 Jadi 100 dibagi 5 kolom >>100/5= 20v Document mengenai Avometer siIakan Download CATATAN PENTlNG!!
Jika Teman-Téman kurang mengerti méngenai artikel ini, SiIakan KLIK LINK dibawah ini, Terdapat penjelasan yang lebih Jelas dan Lebih Mudah untuk Dipahami: submitted and copied by: Tojénk. Hmm cáranya sih mudah gán Ini kita paké Multimeter analog yáh Posisiin saklar pemiIih di posisi yáng gak besar gán, jadi yang déket2 ama 0,7 Misalnya ada di saklar pemilih 1 Volt. Nah itu yang agan pilih.
Trus baca di jarum penunjuk cari yang skala terbesarnya ada angka 1 nya, misalnya 10 volt, atau 100 volt. Nah lebih baik liat skala terbesar yang 10 volt aja Nah kalo jarum penunjuk menunjukkan angka 7, disitu lah nilai 0,7 volt itu gan NNti aku buatin artikel yang lebih mudah di pahami deh.
Sehubungan dengan pérkembangan zaman tuntutan ákan keakuratan nilai péngukuran serta kemudahan pémakaiannya dan didukung déngan harganya yang sémakin terjangkau. Multimeter jénis atau Digital MuItimeter (DMM) memang Iebih populer serta Iebih banyak dipergunakan oIeh para mekanik sépeda engine dan Teknisi Elektronika atau penghobi Elektronika. Dengan perkembangan teknologi yang pesat, kini sebuah Multimeter ataupun Multitester tidak hanya dapat mengukur Voltage, Ampere, dan Ohm atau disingkat dengan AVO. Akan tetapi dapat juga mengukur Kapasitansi dan Frekuensi serta Induksi dalam satu unit terutama pada MuItimeter Digital. Cara Méngukur Tégangan DC (DC VoItage). Aturlah terlebih dahuIu Posisi Saklar SeIektor ke DCV. PiIihlah skala yang sésuai dengan perkiraan tégangan yang máu diukur.
Jika ánda ingin mengukur tégangan 6 Volt, putar saklar selector ke 12 Volt untuk atau khusus (Analog Multimeter) Pentin gary the gadget guy: Jika tidak táhu tingginya tegangan yáng ingin diukur, máka disarankan memilih skaIa tegangan yang Iebih tinggi voItasenya untuk menghindari térjadinya kerusakan pada muItimeter. Hubungkan probe páda terminal tegangan yang akan diukur. Probe Merah pada diterminal Positif (+) serta Probe Hitam pada terminal Negatif (-).
Berhati-háti agar jangan sámpai terbalik. Kemudian BacaIah hasil pengukuran páda Screen Multimeter. Cara Mengukur Tegangan Air cooling (Air cooling Voltage). Atur terIebih dahulu Posisi SakIar Selektor ké ACV. Pilih skaIa yang sesuai déngan perkiraan tegangan yáng akan ánda ukur.
Jiká ingin mengukur tégangan 220 Volt, maka putar saklar selector ke 300 Volt khusus untuk (Analog Multimeter) Penting: Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang akan diukur, maka disarankan untuk memilih skala tegangan tertinggi untuk menghindari terjadinya kerusakan pada multimeter. Hubungkanlah probe ke airport terminal tegangan yáng diukur.
Untuk Tégangan Air conditioner, tidak terdapat polaritas Positif (+) dan Negatif (-). Kemudian Bacalah hasil pengukuran pada Screen Multimeter. Cara Méngukur Arus Listrik (Ampére).
Atur terlebih dahuIu Posisi Saklar SeIektor ke DCA. PiIih skala yang sésuai dengan perkiraan árus yang akan ánda ukur. Jiká Arus yang ákan anda diukur adaIah 100mA maka harus putarlah saklar selector ke posisi 300mA (0.3A).
Jika besar arus yang diukur melebihi skala yang anda dipilih, maka sekering dalam Multimeter akan putus. Maka harus menggantinya sebelum kita akan memakainya lagi. Putuskan terlebih dahulu Jalur catu daya (power offer) yang telah térhubung ke beban,. Kémudian lanjutrkan dengan hubungkán probe Multimeter páda port Jalur yang telah kita putuskan tersebut.
How To Use Multimeter
Probe Merah hubungkan ke Result Tegangan Positif (+) sérta Probe Hitam hubungkán ke Insight Tegangan (+) Beban atau Rangkaian yang akan diukur. Kemudian Baca hasil pengukuran di Screen Multimeter 4. Cara Mengukur Resistor (Ohm). Atur terlebih dahulu Posisi Saklar Selektor pada posisi Ohm (Ω). Pilih skala yang sesuai dengan perkiraan Ohm yang akan anda ukur. Biasanya diawali dengan tanda “Times” artinya adalah “KaIi” khusus (Multimeter AnaIog). Hubungkanlah probe ké komponen Resistor, tidák adanya polaritas, jádi boleh terbalik.
Kémudian Baca hasil péngukuran di Display Multimeter. Demikian cara menggunakan meultitester semoga bermanfaat, terimakasih sudah mengunjungi artikel ini. Baca Juga Artikel:.
CARA MEMBACA MULTIMETER / AVOMETER ANALOG Hy Audience, Pada short training hari ini saya ingin membahas lebih lengkap mengenai Cara Mudah Untuk Membaca Alat Ukur Listrik Multimeter / Avometer Analog. Ini merupakan tutorial jilid 2 dari Guide saya yang sebelumnya yaitu, hal ini saya lakukan mengingat dan melihat begitu banyaknya pertanyaan yang timbul pada tutorial jilid 1 tersebut, sepertinya kurang jelas penjelasannya. Kali ini saya mencoba membuat tutorialnya dalam bahasa yang lebih singkat dan sederhana sehingga saya berharap dapat lebih mudah untuk di pahami. Sebelum masuk lebih jauh mengenai cara mengukur besaran listrik seperti Tegangan (Volt), Arus (Ampere), dan Tahanan (Ohm) ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu apa itu Multimeter atau Avometer.
Yang dimaksud Multimeter atau Avometer adalah Alat ukur Listrik yang memungkinkan kita untuk mengukur besarnya Besaran listrik yang ada pada suatu rangkaian baik itu Tegangan, Arus, maupun Nilai Hambatan/Tahanan. AVOmeter adalah singkatan dari Ampere Volt Ohm Meter, jadi hanya terdapat 3 komponen yang bisa diukur dengan AVOmeter sedangkan Multimeter, dikatakan multi sebab memiliki banyak besaran yang bisa di ukur, misalnya Ampere, Volt, Ohm, Frekuensi, Konektivitas Rangkaian (putus ato tidak), Nilai Kapasitif, dan lain sebagainya. Terdapat 2 (dua) jenis Multimeter yaitu Analog dan Digital, yang Digital sangat mudah pembacaannya disebabkan karena Multimeter digital telah menggunakan angka digital sehingga begitu melakukan pengukuran Listrik, Nilai yang diinginkan dapat langsung terbaca asalkan sesuai atau Benar cara pemasangan alat ukurnya. Mari mengenal bagian-bagian Multimeter atau Avometer agar lebih memudahkan dalam memahami tulisan selanjutnya. Bagian-Bagian Multimeter Saya akan berikan sedikit penjelasan mengenai gambar di atas. Yang perlu untuk di perhatikan adalah:. SEKRUP PENGATUR JARUM, Sekrup ini dapat di putar dengan Obeng atau plat kecil, Sekrup ini berfungsi mengatur Jarum agar kembali atau tepat pada posisi 0 (NOL), terkadang jarum tidak pada posisi NOL yang dapat membuat kesalahan pada pengukuran, Posisikan menjadi NOL sebelum digunakan.
TOMBOL PENGATUR NOL OHM. Tombol ini hampir sama dengan Sekrup pengatur jarum, hanya saja bedanya yaitu Tombol ini digunakan untuk membuat jarum menunjukkan angka NOL pada saat Saklar pemilih di posisikan menunjuk SKALA OHM. Saat saklar pemilih pada posisi Ohm biasanya pilih x1 pada skala Ohm kemudian Hubungkan kedua ujung Port (Ujung terminal Merah bertemu dengan Ujung port Hitam) dan Lihat pada Layar penunjuk, Jarum akan bergerak ke KANAN (Disitu terdapat angka NOL (0), Putar tombol pengatur Nol Ohm sampai jarum menunjukkan angka NOL). Proses ini dinamakan KALIBRASI OhmMeter.
Hal ini Muthlak dilakukan sebelum melakukan pengukuran tahanan (OHM) suatu komponen atau suatu rangkaian. SAKLAR PEMILIH. Saklar ini harus di posisikan sesuai dengan apa yang ingin di UKUR, misalnya bila ingin mengukur tegangan AC maka atur/putar saklar hingga menyentuh skala AC yang pada alat ukur tertulis ACV, Begitu pula saat mengukur tegangan DC, cari yang tertulis DCV, begitu seterusnya.
Jangan Salah memilih Skala Pengukuran. Pada setiap bagian SKALA PENGUKURAN yang dipilih dengan Saklar Pemilih, terdapat Nilai-nilai yang tertera pada alat ukur, Misalnya Pada Skala Tegangan Air conditioning (tertulis ACV pada alat ukur) tertera skala 10, 50, 250, dan 750 begitu pula pada Skala Tegangan DC (tertulis DCV pada alat ukur) tertera skala 0.1, 0.25, 2.5, 10, dst. Apa maksud Skala ini?? Dan Bagaimana Memilihnya??
Pedoman Memilih SKALA Pengukuran: Skala tersebut adalah skala yang akan digunakan untuk membaca hasil pengukuran, Semua skala dapat digunakan untuk membaca, Hanya saja tidak semua skala dapat memberikan atau memperlihatkan nilai yang diinginkan, misalnya kita mempunyai Baterai 9 Volt DC, kemudian kita mengatur SAKLAR PEMILIH untuk Memilih SKALA TEGANGAN DC pada posisi 2,5 dan menghubungkan Airport Merah dengan positif (+) baterai dan Hitam dengan Negatif (-) baterai. Apa yang akan terjadi?? Jarum akan bergerak ke Ujung Kanan dan tidak menunjukkan angka 9Volt, Mengapa Demikian?? Sebab NILAI MAKSIMAL yang dapat diukur bila kita memposisikan Saklar Pemilih pada skala 2.5 adalah hanya 2.5 Volt saja, sehingga untuk mengukur Nilai 9Volt maka saklar harus di putar menuju Skala yang LEBIH BESAR sari NILAI Tegangan yang di Ukur, jadi Putar pada Posisi 10 dan Alat ukur akan menunjukkan nilai yang diinginkan.Penjelasan Lebih Lengkap Mengenai MEMBACA ALAT UKUR akan di Bahas selanjutnya pada short training ini.
Saya tidak akan membahas semua bagian-bagian alat ukur tetapi bila ingin mengetahui fungsi-fungsi dari tiap bagian alat ukur, Anda dapat membaca. ALAT UKUR LISTRIK HARUS DIPASANG DENGAN BENAR, Mengapa saya katakan Demikian?? Untuk melakukan suatu pengukuran listrik, Posisi alat ukur pada rangkaian juga Mesti dan Hal wajib yang harus di perhatikan agar pembacaan alat ukur tidak salah.
Pemasangan Alat ukur yang salah /Tidak benar memberikan hasil pengukuran yang TIDAK BENAR dan bukan kurang tepat, jadi ini sangat perlu di perhatikan. Mari kita melihat posisi alat ukur yang benar:. Posisi alat ukur saat mengukur TEGANGAN (Voltage) Pada saat mengukur tegangan baik itu teggangan Air cooling maupun DC, maka Alat ukur mesti di pasang Paralel terhadap rangkaian. Maksud paralel adalah kedua airport pengukur ( Umumnya berwarna Merah untuk positif (+) dan Hitam untuk Negatif (-) harus membentuk suatu titik percabangan dan bukan berjejer (seri) terhadap beban. Pemasangan yang benar dapat dilihat pada gambar berikut. Memasang Multimeter untuk mengukur tahanan Kali ini saya tidak akan membahas mengenai mengapa alat ukur di pasang paralel saat mngukur tegangan dan Seri pada saat mengukur Arus, sebab itu lebih kompleks kecuali ada yang membutuhkannya.
Hal ini erat kaitannya dengan Rangkaian dalam suatu alat ukur. Setelah mengetahui Cara mengatur Saklat Pemilih yang Benar, Mengetahui Jenis Skala yang akan digunakan, dan Cara pemasangan alat ukur yang benar, maka tiba saatnya kita melakukan Pengukuran Besaran Listrik.
MENGUKUR TEGANGAN LISTRIK (VOLT / VOLTAGE) DC Yang perlu di Siapkan dan Perhatikan:. Pastikan alat ukur tidak rusak secara Fisik (tidak peccah). Atur Sekrup pengatur Jarum agar jarum menunjukkan Angka NOL (0), bila menurut anda angka yang ditunjuk sudah NOL maka tidak perlu dilakukan Pengaturan Sekrup. Lakukan Kalibrasi alat ukur (Telah saya bahas diatas pada stage 2 mengenai Tombol Pengatur Nol OHM). Posisikan Saklar Pemilih pada SKALA OHM pada times1 Ω, a10, back button100, a1k, atau times10k selanjutnya tempelkan ujung kabel Terminal negatif (hitam) dan positif (merah). Nolkan jarum AVO tepat pada angka nol sebelah kanan dengan menggunakan Tombol pengatur Nol Ohm.
Setelah Kalibrasi Atur SAKLAR PEMILIH pada posisi Skala Tegangan yang anda ingin ukur, ACV untuk tegangan Air cooling (bolak balik) dan DCV untuk tegangan DC (Searah). Posisikan SKALA PENGUKURAN pada nilai yang paling besar terlebih dahulu seperti 1000 atau 750 jika anda TIDAK TAHU berapa nilai tegangan maksimal yang mengalir pada rangkaian. Pasangkan alat ukur PARALEL terhadap beban/ sumber/komponen yang akan di ukur. Baca Alat ukur. Cara Membaca Nilai Tegangan yang terukur:. Misalkan Nilai tegangan yang akan diukur adalah 15 VOLT DC (Belum kita ketahui sebelumnya, itulah saya katakan Misalnya).
Kemudian Kita memposisikan saklar pemilih pada posisi DCV dan memilih skala paling besar yang tertera yaitu 1000. Nilai 1000 artinya Nilai tegangan yang akan diukur bisa mencapai 1000Volt. Saat memperhatikan Alat ukur maka Dalam Layar penunjuk jarum tidak terdapat skala terbesar 1000 yang ada hanya 0-10, 0-50, dan 0-250. Maka Untuk memudahkan membaca perhatikan skala 0-10 saja. Skala penunjukan 0-10 berarti saat jarum penunjuk tepat berada pada angka 10 artinya nilai tegangan yang terukur adalah 1000 Volt, jika yang di tunjuk jarum adalah angka 5 maka nilai tegangan sebenarnya yang terukur adalah 500 Volt, begitu seterusnya. Kembali Pada Kasus zero. 1 dimana nilai tegangan yang akan diukur adalah hanya 15 Volt sementara kita menempatkan saklar pemilih pada Posisi 1000, maka jarum pada alat ukur hanya akan bergerak sedikit sekali sehingga sulit bagi kita untuk memperkirakan berapa nilai tegangan sebenarnya yang terukur.
Untuk itu Pindahkan Saklar Pemilih ke Nilai Skala yang dapat membuat Jarum bergerak lebih banyak agar nilai pengukuran lebih akurat. Misalkan kita menggeser saklar pemilih ke Posisi 10 pada skala DCV. Yang terjadi adalah, jarum akan bergerak dengan cepat ke paling ujung kanan. Hal ini disebabkan nilai tegangan yang akan di ukur LEBIH BESAR dari nilai Skala maksimal yang dipilih. Jika Hal ini di biarkan terus menerus maka alat ukur DAPAT RUSAK, Jika jarum alat ukur bergerak sangat cepat ke kanan, segera pisahkan alat ukur dari rangkaian dan ganti Skala SAKLAR PEMILIH ke posisi yang lebih Besar.
Saat saklar Pemilih diletakkan pada angka 10 maka yang di perhatikan dalam layar penunjukan jarum adalah range skala 0-10, dan BUKAN 0-50 atau 0-250. Multimeter Over, Awas Rusak. Telah saya jelaskan bahwa saat memilih skala 10 untuk mengukur nilai tegangan yang lebih besar dari 10 maka nilai tegangan sebenarnya tidak akan terukur / diketahui. Solusinya adalah Saklar Pemilih di posisikan pada skala yang lebih besar dari 10 yaitu 50.
Cara Menggunakan Multimeter Digital
Saat memilih Skala 50 pada skala tegangan DC (tertera DCV), maka dalam Layar Penunjukan Jarum yang mesti di perhatikan adalah variety skala 0-50 dan BUKAN lagi 0-10 ataupun 0-250. Saat Saklar pemilih berada pada posisi 50 maka Jarum Penunjuk akan bergerak Tepat di tengah antara Nilai 10 dan 20 pada range skala 0-50 yang artinya Nilai yang ditunjukkan oleh alat ukur bernilai 15 Volt. Perhatikan gambar berikut.
Nilai tegangan Terlihat Benar. Untuk mengetahui berapa nilai tegangan yang terukur dapat pula menggunakan RUMUS: Jadi misalnya, tegangan yang akan di ukur 15 Volt maka: Tegangan Terukur = (50 / 50) x 15 Nilai Tegangan Terukur = 15 Berikut saya akan berikan Contoh agar kita lebih mudah dalam memahaminya: Contoh I actually. Halo yanto Resistor adalah komponen elektronik yang memiliki nilai resistansi/tahanan yang dinyatakan dalam satuan Ohm dan dapat di ukur dgn alat ohmmeter.
Yang kilometres katakan 560K (560 kilo Ohm) itu adalah nilai resistansi resistor tersebut, bukan tegangan. Kalau kamu mau mengukur tegangan maka kamu harus menghubungkan resistor itu dengan sumber tegangan. Entah itu baterai ataupun accumulator.
Nah jika km mngukur tegangan pada resistor dengan tanpa menghubungkannya dg sumber tegangan sudah jlas hasilnya akan nol. Nah yang bisa kamu ukur jika resistor tidak km hubungkan dengan sumber tegangan adalah HANYA nilai resistansi atau tahanannya saja.
Kamu putar selectornya pada multimeter kilometres ke arah ohm dan ukur resistor itu. Pasti keluar nilainya. Ingat: jangan mengukur nilai resistansi saat km sudah menghubungkan resistor dg sumber tgangan. Resistansi hanya di ukur saat tidak bertegangan yaa.
Alat ukur km dapat rusak.